Minggu, 07 April 2013

LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

A.    Topik masalah/ pokok pembanhasan                    : Memanajemen waktu dalam belajar
B.     Bidang  Bimbingan                                               : Pribadi
C.     Jenis Layanan                                                        : penguasaan konten
D.    Fungsi Layanan                                                      : Pengembangan
E.     Tujuan Layanan                                                     :
1.    Siswa dapat mengetahui pentingnya manajemen waktu.
2.    Siswa dapat mengetahui manfaat manajemen waktu.
3.    Siswa dapat menerapkan cara manajemen waktu dalam belajar.
F.      Kompetensi Dasar                                                :
           1.      Dapat menggunakan waktu yang demikian seefektif mungkin.
           2.      Meahami pentingnya dalam memanajemen wahtu untuk belaajr
G.    Sasaran Layanan                                                  :   Kelas VII E
H.    Uraian Kegiatan                                                   :
1.    Menjelaskan tentang bagaimana cara memanajemen waktu dalam belajar.
2.    Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan memberikan suatu pendapat tentang memanajemen waktu dalam belajar.
3.    Siswa aktif dan efektif dalam memberikan suatu pendapat yang berhubungan dengan materi yang sedang dibahas.
I.       Rencana Kegiatan                                                :
1.      Waktu                                                           :
a.       Hari                   : Selasa
b.      Tangga              : 26 maret 2013         
c.       Jam                    : 10.00- 11.10
2.      Semester                                                       : II, Tahun pelajaran 2012-2013
3.      Metode                                                         : Ceramah, Pemberian tugas
4.      Tempat                                                         : Ruangan kelas
5.      Waktu Penyelenggaraan                               : 1 x 45 Menit
6.      Penyelenggara Layanan                                : Praktikan
J.       Pihak-Pihak yang disertakan dalam kegiatan      : Siswa kelas VII E
K.    Alat Perlengkap yang di perlukan                        :  Sepidol, buku

L.     Rencana Penilaiaan                                              :
1.      Sifat Penilaian: segera
2.      Bentuk Penilaian: Tertulis
M.   Evaluasi                                                                :
1.      Layanan segera
2.      Layanan jangka pendek
3.      Layanan jangka panjang
N.    Catatan Khusus                                                    : -

                                                                                                             Brebes, 26 maret  2013

                                                                                                                       konselor      
       

                                                                                                                  Ika Noviyasari
                                                                                                                NPM:  1111500108           



                                                            

LATAR BELAKANG KEHIDUPAN KELUARGA

     A.    LATAR BELAKANG KEHIDUPAN KELUARGA
Kehidupan keluarga tidak terlepas dari sistem nilai yang ada dalam masyarakat yaitu agama, adat istiadat, nilai-nilai sosial, dan nilai-nilai kesakralan keluarga. Dimana sistem nilai tersebut sering mengalami degradasi, misalnya degradasi agama yaitu pada saat ini banyak umat yang kurang taat beribadah sebagaimana diperintahkan oleh agamanya. Untuk kondisi keluarga modern sendiri mempunyai ciri utama kemajuan dan perkembangan di bidang pendidikan, ekonomi, dan pergaulan. Dalam keluarga ada kalanya mengalami krisis maksudnya kehidupan keluarga dalam keadaan kacau, tak teratur dan terarah, orang tua kehilangan kewibawaan untuk mengendalikan anak-anaknya. Faktor-faktor penyebab terjadinya krisis keluarga yaitu kurang atau putus komunikasi diantara anggota keluarga terutama ayah dan ibu, sikap egosentrisme, masalah ekonomi, masalah kesibukan,pendidikan,perselingkuhan,jauh dari agama. Cara pemecahan krisis keluarga ini ada dengan dua cara yaitu cara tradisional seperti diperlukannya kearifan kedua orang tua dalam menyelesaikan masalah dan perlunya bantuan orang bijak seperti ulama atau ustadz, cara yang kedua yaitu cara modern (ilmiah) seperti melakukan konseling keluarga.
Ada beberapa menurut para ahli.
- Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
- adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya
- unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
Kesimpulan keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi, yang saling berinteraksi satu sama lain yang bertujuan untuk mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan yang terdapat dalam dirinya, baik perkembangan fisik, mental, emosional, maupun sosial, dimana mereka berkumpul dalam satu atap dan saling ketergantungan
Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
- Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk satu rumah tangga.
- Memiliki satu kesatuan orang-orang  yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
- Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
Peran keluarga adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau anak.
Berikut ini peran keluarga antaralain
- Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga, sebaagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
- Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, serta bisa berperan sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
- Peranan anak : melaksanakan peranan sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual pencari nafkah tambahan dalam keluarga.



MANAJEMEN PENDIDIKAN


* PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari asal kata “manus” yang berarti tangan dan “agere” yang berarti melakukan. kata-kata itu digabung menjadi kata kerja “managere” yang berarti menangani, managere diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen akhirnya management diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi manajemen/ pengelolaan.
Manajemen adalah penggunaan efektif sumber tenaga manusia dan bukan manusia serta bahan-bahan materil lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan itu. Manajemen sebagai suatu proses sosial, meletakkan bobotnya pada interaksi orang-orang, baik orang-orang yang berada di dalam maupun di luar lembaga-lembaga formal, atau yang berada di atas maupun di bawah posisi operasional seseorang. Selain itu juga manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Jadi Manajemen adalah ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Stoner manajemen adalah proses, perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-usaha dari suatu organisasi dan dari sumber-sumber organisasi dan dari sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Jadi kesimpulan bahwa manajemen dapat diartikan sebagai ilmu untuk memimpin suatu usaha atau organisasi mulai dari merencanakan, membagi tugas sesuai dengan pendidikan dan keahliannya, serta melakukan pengawasan agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

*Pengertian pendidikan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1989), pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses, perbuatan dan cara mendidik).

*Pengertian Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan merupakan hal yang harus diprioritaskan untuk kelangsungan pendidikan, sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan. Kenyataannya, banyak institusi pendidikan yang belum memiliki manajemen yang bagus dalam pengelolaan pendidikannya.
Manajemen pendidikan merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.